Harga Tembakau Kaponan
Ketika musim hujan tidak ada habisnya dampaknya pun juga berpengaruh pada perekonomian masyarakat, ketika hujan tidak berhenti cabe menjadi langka maka tiba-tiba harga jual cabe sangat pedas hingga per kilonya mencapai nilai mata uang tertinggi di Indonesia, kemudian berbondong-bondonglah petani menanam lombok, namun sayang begitu mulai ada yang panen tiba-tiba juga harga lombok langsung anjlok hingga cuma Rp 40.000/Kg, itu belum keseluruhan petani panen, entah tinggal berapa rupiah jika panen raya nanti.
Tidak mau kalah, tiba-tiba harga tembakau juga menjadi mahal, khususnya tembakau kaponan. "Ini bukan disebabkan sulitnya menanam tembakau kang, tapi mahalnya tembakau ini memang karena kualitas tembakau kaponan lebih unggul dibandingkan dengan daerah laen, dan stok tembaku lama yaitu tembakau musim lalu sudah mulai habis dan petani Tembaku Kaponan masih baru mulai menanam lagi", demikian menurut Fariz (23) salah satu petani tembaku di Desa Kaponan.
Satu tampang tembakau kaponan yang biasanya hanya berkisar pada angka Rp 8.000 sekarang mencapai harga Rp 17.500 jika satu kilogram tembakau rata-rata berisi 10 tampang artinya harga tembakau kaponan mencapai angka Rp 175.000/Kg.
"Mbako Kaponan dari dulu emang paling mahal mas, lebih-lebih sekarang ini", demikian ujar Mbah Sipah (46) salah satu pedagang tembakau di Pasar Wage Jetis.
"Yang saya herankan, jika harga lombok yang halal aja tiba-tiba mahal semua orang jadi ribut, tapi kenapa pas harga tembakau yang katanya MUI merokok haram kok ndak ada yang ribut ya?" Kayi Segawon sampai ikut-ikutan angkat bicara.
Menurut pantauan wartawan Kotareyog.com stok tembakau dari Kaponan memang sudah menipis, hampir tidak ada petani ataupun pedagang tembakau yang menimbun tembakau lama. kabar gembiranya adalah sudah banyak petani yang menanam tembakau kira-kira sekarang ini sudah berumur 1 bulan dan dan tanaman tembakau pun cukup bagus dan sehat.
Harapan petani semoga saja harga sembako yang tidak pernah bersahabat dengan rakyat kecil tidak demikian dengan harga tembakau yang semoga saja tetap mahal sehingga masyarakat Desa Kaponan lebih baik perekonomiannya, toh jika harga rokok mahal tidak ada yang protes kan?
Tidak mau kalah, tiba-tiba harga tembakau juga menjadi mahal, khususnya tembakau kaponan. "Ini bukan disebabkan sulitnya menanam tembakau kang, tapi mahalnya tembakau ini memang karena kualitas tembakau kaponan lebih unggul dibandingkan dengan daerah laen, dan stok tembaku lama yaitu tembakau musim lalu sudah mulai habis dan petani Tembaku Kaponan masih baru mulai menanam lagi", demikian menurut Fariz (23) salah satu petani tembaku di Desa Kaponan.
Satu tampang tembakau kaponan yang biasanya hanya berkisar pada angka Rp 8.000 sekarang mencapai harga Rp 17.500 jika satu kilogram tembakau rata-rata berisi 10 tampang artinya harga tembakau kaponan mencapai angka Rp 175.000/Kg.
"Mbako Kaponan dari dulu emang paling mahal mas, lebih-lebih sekarang ini", demikian ujar Mbah Sipah (46) salah satu pedagang tembakau di Pasar Wage Jetis.
"Yang saya herankan, jika harga lombok yang halal aja tiba-tiba mahal semua orang jadi ribut, tapi kenapa pas harga tembakau yang katanya MUI merokok haram kok ndak ada yang ribut ya?" Kayi Segawon sampai ikut-ikutan angkat bicara.
Menurut pantauan wartawan Kotareyog.com stok tembakau dari Kaponan memang sudah menipis, hampir tidak ada petani ataupun pedagang tembakau yang menimbun tembakau lama. kabar gembiranya adalah sudah banyak petani yang menanam tembakau kira-kira sekarang ini sudah berumur 1 bulan dan dan tanaman tembakau pun cukup bagus dan sehat.
Harapan petani semoga saja harga sembako yang tidak pernah bersahabat dengan rakyat kecil tidak demikian dengan harga tembakau yang semoga saja tetap mahal sehingga masyarakat Desa Kaponan lebih baik perekonomiannya, toh jika harga rokok mahal tidak ada yang protes kan?
Mbah Sipah kok sik enom banget tho iku :)
BalasHapus