Header Ads

Njeblog Terendam Banjir

Desa Kaponan berada dalam puncahnya musim hujan, yang sebenarnya Januari kemarin hujan ini justru dinanti-nanti oleh para petani yang tanaman padinya terancam kekeringan, bahkan setiap masjid dan mushola hampir setiap hari pujian meminta turunnya hujan. Ironisnya justru pertengahan Februari ini curah hujan malah berlebihan. Yang berada di wilayah dataran tinggi seperti Dukuh Sendang, Krajan, Prayungan, dan Kampung Baru mungkin menganggapnya biasa-biasa saja, berbeda dengan wilayah Njeblog yang berada di dataran yang lebih rendah khawatir dengan hujan yang berlebihan ini. Pemukiman warga yang terancam banjir akan masuk air ke rumah, dan sawah yang terancam kelebihan kapasitas air yang justru akan berakibat ambruknya padi yang sudah mulai njebul.

Seperti sore tadi Sabtu, 14/02/2015 hujan yang sangat deras mulai jam 16.00 wib sampai maghrib tak kunjung reda mengakibatkan meluapnya sungai yang tak mampu menampung debit air, jalan aspal yang tergenang air setinggi mata kaki membuat warga keluar rumah, sebagian khawatir semakin tingginya air sebagian hanya sekedar tertarik ingin menyaksikan banjir yang 3tahun terakhir ini tidak terjadi.

"Seandainya disini banjir sampai setinggi lutut mungkin daerah Njeblog air sudah memasuki rumah" Komentar Arif Santoso di depan rumahnya yang air saat ini cuma sebatas mata kaki.

Lucunya anak-anak kecil yang menganggap banjir ini bukanlah musibah justru bermain-main berlarian dijalan yang sedang tergenang air. Beberapa warga malah asik berfoto selfie dengan backgrond banjir tersebut.

Teriring do'a dari Mbah Mukid salah satu warga "Semoga banjir ini tidak berdampak buruk terhadap sawah njeblog, mugo-mugo pari njeblog slamet"

Amiiin...(PM/@njowotenan)

Video : Klik disini

















Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.